Thursday, March 8, 2018

Nasi Liwet Cianjur

Kota Cianjur, selain terkenal dengan manisan dan taucho, juga terkenal dengan beras Cianjur yang sangat harum dan pulen.

Sebagaian besar penduduk Cianjur sudah sangat mengenal ciri-ciri dan bentuk dari beras Cianjur ini.






Bila kita memasuki daerah Cianjur, menu nasi liwet telah menjadi andalan rumah makan dan restoran yang banyak tersebar di sepanjang jalan mulai dari puncak Bogor hingga ke Bandung. Berapa harga nya? Saya justru tidak tahu karena terus terang belum pernah beli di tempat tersebut. Biasanya kami menikmati nasi liwet ini pas pulang kampung ke rumah nini dan aki di cibarengkok – Cianjur. Setiap kali berkunjung ke sana pasti kita request nasi liwet ini. Apalagi di belakang rumah ada empang ikan mas dan mujair sehingga setelah dipancing langsung digoreng atau dibakar.

Yang lebih seru dan menarik adalah cara menyantapnya bersama-sama dengan alas daun pisang. Ini telah menjadi tradisi sehingga kebersamaan pun sangat terasa. 


Kali ini saya ingin mengajak pembaca untuk mengenal lebih jauh beras Cianjur yang dimasak dengan cara di liwet, hingga akhirnya disebut sebagai NASI LIWET.

Nasi liwet ini sangat terkenal di Cianjur, rasanya gurih dan baunya sangat harum. Biasanya nasi liwet tersebut dimakan bersama ikan bakar, sambal goreng ikan teri, tahu, atau hanya dengan ikan asin. Dengan sayur daun ketela pohon, atau rebusan daun pepaya, yang dihidangkan terpisah.

Dengan minuman yang khas juga yaitu es kelapa muda.

Jika pembaca ingin membuat nasi liwet, silahkan dicoba resep berikut. Dan agar lebih gurih dapat ditambahkan santan.

Bahan nasi liwet :

  1. Beras secukupnya (3 cup juga cukup) 
  2. Air (secukupnya , sesuai selera. Kalau suka nasinya agak lembut, airnya banyak juga tidak masalah. Hati-hati jangan kebanyakan nanti jadi bubur) 
  3. Bawang putih 6 siung 
  4. Daun Sereh 2 batang, dikeprek (dipukul tapi jangan sampai hancur) 
  5. Daun salam 5 lembar 
  6. Garam dan gula pasir sesuai selera (bisa juga penyedap rasa) 

Cara membuat :

Sebaiknya siapkan wadah ala Cianjur (saya lupa namanya tapi bisa dilihat digambar), jika tidak ada bisa digunakan Rice Cooker

  1. Cuci beras hingga bersih 
  2. Kupas bawang putih, goreng sampai mengering dan harum dan tiriskan. 
  3. Masukkan beras dan air ke dalam Rice Cooker . 
  4. Masukkan bawang putih yang sudah digoreng, daun sereh, daun salam, gula, dan garam ke dalam Rice Cooker . 
  5. Tunggu hingga masak 
  6. Bisa juga ditambahkan ikan asin sebagai penambah nikmatnya nasi liwet. 
Selamat mencoba...

Tuesday, March 6, 2018

Cibuni River

Buni Ci is the river that passes through the area of South Cianjur regency river flow as far as 279.4 km² which is the potential of water resources are used for various needs of the population, such as for drinking water, irrigation, and flushing. [1] Rainfall is high enough that each year between 2239 mm to 5779 mm. Headwaters are located in kKecamatan This show past several districts, ranging from performances districts, Tanggeung, Kandupandak, Agrabinta, and ended up in the district Sindangbarang with a length of about 127 km. The river empties into the South Sea or the Indian Ocean or the Indonesian Ocean.

The flow of the river [Edit | edit source]
Geographically, the river Ci Buni tipped in the woods Tjipelah adjacent to the village Padasuka included in districts of performances, then flows southwestward through the territory of performances, sub Tanggeung, then district area Kadupandak, even this river becomes a barrier region between the districts Kadupandak and Cibinong , then turn south toward Agrabinta district area, and flow continues to the southeast towards the districts of Sindang Goods and ends at the mouth of the southern coast of the Indonesian Ocean. [2]

Flora and Fauna
Along the river flow Cibuni, there are tropical forests are still virgin, and the biodiverse, still found many wild animals, such as pythons, especially pythons are guy, lizards, birds, eagles, wild boar, monkeys, langurs, leopards, and panthers. Clear streams and heavy with rocks, suitable for water sports like rafting. Along the river is mostly found in deep or Leuwi (Sundanese) which was inhabited by freshwater fish, such as Tawes, tilapia, fish sas, eel rice fields, and other small fish.

At the mouth of the river flow widened to reach nearly 200 m wide, and the water flow slowed. Mouth of the river is a habitat for estuarine crocodiles.